TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar terapi humor? Ini adalah salah satu dari banyak terapi yang digunakan untuk memulihkan kesehatan mental. Psikiater di Smart Mind Center Rumah Sakit Gading Pluit, Andreas Kurniawan, menjelaskan terapi ini sangat mudah dan murah.
Mengapa mudah dan murah? Andreas mengatakan bahwa terapi ini bisa dilakukan sendiri. Karena tidak membutuhkan pengobatan pula, terapi ini menjadi sangat murah.
“Yang perlu dilakukan hanya tersenyum dan tertawa saja. Mudah dan murah, kan?” katanya saat ditemui dalam acara Humor Therapy di Perpustakaan Pusat Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2020.
Dalam menerapkan terapi humor, beberapa instrumen bisa digunakan. Contohnya buku bacaan, meme, majalah, atau acara komedi. Andreas mengatakan terapi ini bisa dilakukan setiap hari tanpa mengenal waktu.
“Di sela bekerja, kita bisa menyegarkan pikiran agar tidak stres dan depresi. Boleh tertawa dan senyum sendiri,” jelasnya.
Lalu, bagaimana terapi ini efektif dalam memulihkan kesehatan mental? Menurut Andreas, endorfin akan dilepaskan saat seseorang senyum dan tertawa. Entah melalui instrumen apapun, endorfin tersebut bekerja dengan sistem penghargaan.
“Reward system akan mengendalikan rasa nyeri, perasaan stres, hingga sakit yang menetap,” ujarnya.
Untuk itu, Andreas pun mengimbau agar masyarakat mulai menerapkan terapi mudah dan murah ini. Harapannya, terapi humor dapat menurunkan kecemasan, khususnya pada pekerja dan lansia.
“Mulai sekarang, cobalah lebih rileks dengan tersenyum dan tertawa agar beban hidup lebih ringan,” katanya.